Aspirasi di Desa Tak Didengar Masyarakat Desa Bangun Jaya Bakal Demo ke Kantor Bupati

NET62.Rohul/Riau | Meski mendapat penolakan keras dari masyarakat mengenai batasan tonase semenisasi jalan menuju ke Pabrik PKS PT MAN, Pemdes Bangun Jaya ingin tetap bersikukuh melakukan semenisasi.

Aspirasi dari masyarakat tempatan tak didengar oleh Kades Bangun Jaya Yusrianto, bahkan Kades Bangun jaya secara terang terangan turut  hadir di mobil komando pendemo.

Dari mobil komando Kades Yusrianto dihadapan Kapolsek dan warga yang berada dilokasi aksi unjuk rasa mengatakan ”  sebenarnya pak Kapolsek Warga Kami ini sebenarnya sudah lama tertindas”. sebutnya dari mobil komando.

Lalu kemudian penyampaikan Kades tersebut sontak disoraki warga tempatan ” Tidak, kami tidak tertindas.” seru warga

Kades juga mengatakan “Sebagian masyarakat disini lantaran ini berdebu dan banyak yang tidak disiram PT, berkelahi dulu baru disiram PT”. katanya dari mobil komando

Hal penyampai kades itu juga dibantah oleh masyarakat ” jalan disiram terus jangan bohong pak”. Sorak warga. (21/07)

Warga Sampaikan Kebenaran

“Itu warga yang demo kemarin sebagian besar bukanlah  tinggal dilokasi yang akan disemenisasi ini”. ujar warga tempatan. Rabu (23/07)

“Kami menduga warga itu didatangkan oleh Kades untuk berbenturan dengan kami, padahal lokasi warga yang datang itu jauh berada dari lokasi yang akan di bangun semenisasi ini”. Sambung warga lainnya

Warga juga mengatakan Pembangunan semenisasi ini bukan ditolak, yang di tolak itu adalah batasan tonase yang dibatasi dengan kapasitas hanya 6 ton.

Aspirasi yang disampaikan warga mempersilahkan dibangun sesuai kebutuhan mereka di daerah itu.

Warga juga mengatakan kalau bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi untuk apa dibangun itu malah akan menghambat perekonomian warga.

“Untuk apa dibangun kalau tidak sesuai kebutuhan kami, ini sudah jelas jalan menuju ke Pabrik dimana disana tempat suami kami mencari Nafkah, kalau dibatasi dengan kapasitas 6 ton, secara tidak langsung Kades menyuruh pabrik ini tidak beroperasi, jadi itu yang kami tolak. Lagian jalan ini mentok diujung pabrik,” cetus ibu sarita boru sagala

Kami bersama warga yang tinggal didaerah ini akan Aksi Unjuk Rasa menyampaikan hal ini di depan kantor bupati Rokan Hulu, Karna warga disini juga punya hak untuk menolak pembangunan yang tidak sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan warga.” tegas Piter Sinaga yang di amini warga lainnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *